Rabu, 27 Maret 2013

RANGKUMAN LAPORAN KEUANGAN

NAMA  : CHRISTIAN YULIUS
NPM     : 41210581
KELAS :  3DA03
TUGAS : SOFTSKILL
 


Rangkuman Tentang Laporan Keuangan secara lengkap,mulai dari : 
- Pengertian Laporan Keuangan
- Fungsi / Tujuan Laporan Keuangan
- Pengguna Laporan Keuangan
- Jenis Laporan Keuangan &
- Contoh Laporan Keuangan

berikut di bawah ini Rangkuman nya : 

1. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang menyampaikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tujuan laporan keuangan adalah :
  1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
  2. Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi termasuk menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan secara umum yang menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu.
2. Macam-macam laporan keuangan

A. Laporan laba-rugi (income statement / profit and lost statement)

Adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil operasi (pendapatan) dan beban yang dikeluarkan (beban usaha) dalam kegiatan selama periode tertentu dalam rangka memperoleh laba.
Unsur dari laporan laba-rugi adalah :

1. penghasilan / pendapatan
Penghasilan adalah sejumlah pendapatan yang diperoleh dari pelanggan. Pendapatan ada dua yaitu :
1) Pendapatan usaha adalah pendapatan dari usaha utamanya. Contoh : pendapatan jasa jahit.
2) Pendapatan di luar usaha. Contoh : pendapatan bunga bank dan laba penjualan aktiva.

2. Beban / biaya
Beban adalah biaya yang terjadi dalam usaha memperoleh pendapatan. Beban dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1) Beban usaha. Contoh : beban gaji, beban sewa, beban listrik, dll
2) Beban di luar usaha. Contoh : beban bunga dan beban administrasi bank

B. Laporan perubahan modal / equitas (capital statement)

Adalah laporan yang berisi informasi mengenai perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan perubahannya.

C. Neraca

Adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada suatu saat tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat dalam neraca adalah sebagai berikut :
1. Aktiva / Harta
Adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai uang yang dimiliki perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan operasinya dalam usaha untuk memperoleh pendapatan.
a) Aktiva lancar adalah aktiva yang meliputi uang kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi dan saldo simpanan di bank serta aktiva-aktiva lainnya yang akan dapat direalisasi, bisa dicairkan menjadi uang atau yang dipakai dalam operasi perusahaan dalam jangka pendek.
b) Investasi jangka panjang adalah penyertaan pada perusahaan lain dalam bentuk saham atau obligasi dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus-menerus.
c) Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang mempunyai bentuk fisik dan dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
d) Aktiva tetap tidak berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak tetapi mempunyai nilai dan digunakan dalam kegiatan perusahaan.
e) Aktiva lain adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang tidak dapat dimasukkan sebagai kelompok aktiva sebelumnya.

2. Utang
Adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain. Dibedakan menjadi :
a) Utang lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang harus dilunasi dalan jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca).
b) Utang jangka panjang adalah kewajiban keuangan perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.

3. Modal
Adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban.


2. FUNGSI / TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 

1.    Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa agar pengelolaan sumber daya sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan yang ditetapkan.


2.    Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting)
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.
 
3.    Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.

4.    Kealangsungan organisasi (viability)

Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam mementukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) dimasa mendatang.

5.    Hubungan Masyarakat (public relation)

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas presentasi yang dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat, juga sebagai alat komunikasi antara public dan pihak yang berkepentingan.

6.    Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)

Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan Laporan keuangan adalah :

i.    Memberikan informasi guna pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.

ii.    Memberikan informasi guna mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik meliputi informasi yang digunakan untuk :

a.    Membandingkan kinerja keuangan actual denga yang dianggarkan.

b.    Menilai kondisi keuangan dan hasil – hasil operasi.

c.    Membantu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya.

d.    Membantu dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

Dalam konteks akuntansi sektor publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja. Informasi financial disini adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan monometer. Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :

a.    Menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah.

b.    Menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan – perubahan yang terjadi di dalamnya.

c.    Memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang – undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.

d.    Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.

e.    Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional :
  • Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan criteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode – periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit pemerintah lain
  • Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah
  • Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target
  • Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity)


Adapun menurut SAK No. 1, Tujuan Laporan Keuangan adalah:
“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.”
1.  Sedangkan menurut ASOBAT (A Statement of Basic Accounting Theory) merumuskanempat tujuan akuntansi sebagai berikut:
Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
2.    Mengarahkan dan mengontrol secara efektif suber daya manusia dan factor produksi   lainnya.
3.    Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
4.    Membantu fungsi dan pengawasan social.
Menurut APB Statement No. 4 tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:
1.    Tujuan Khusus
Tujuannya untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
2.    Tujuan Umum
Tujuan umum adalah memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonpmi, dan kewajiban perusahaan; memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba; menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba; mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
3.    Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif yang dirumusakan APB Statements No. 4 adalah :
a.    Relevance
Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b.    Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c.    Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
d.    Neutrality
Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
e.    Timeliness
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f.     Comparability
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artiya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g.    Completeness
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.

            Menurut Laporan Trueblood Committee
            Komite Trueblood merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut:
            Tujuan Dasar
            Tujuan ini dirumuskan sebagai berikut:
1.    Pemakai Laporan Keuangan
2.    Pemakai Umum
3.    Pemakai Lain






Laporan Komite Trueblood menjelaskan 7 sifat dan kualitas laporan keuangan sebagai berikut:
1.    Relevan dan material (Relevance and Materiality)
2.    Formalitas dan Kenyataan (Form and Substance)
3.    Tingkat Kepercayaan (Reability)
4.    Bebas dari Prasangka (Freedom from bias)
5.    Dapat Dibandingkan (Comparability)
6.    Konsistensi (Consistency)
7.    Dapat Dipahami (Understandability)

1.2       Penyusunan Kerangka Konseptuan Untuk Akuntansi Keuangan oleh FASB
1.2.1   Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari Laba
Tujuan Laporan keuangan menurut standar itu cukup banyak yaitu:
a.    Laporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna untuk investor, kreditur, dan pemakai lainnya dalam memutuskan secara rasional penggunaan investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
b.    Laporan keuangan harus memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan kreditur dan pemakai lainnya untuk menilai jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang atau saham dan pinjaman yang jatuh tempo.
c.    Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi perusahaan, klaim terhadap kekayaan.
d.    Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan selama satu periode.
e.    Laporan keuangan harus memberikan infomasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya,,
f.     Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaannya kepada pemilik atas penggunaan sumber kekayaan yang dipercayakan kepadanya.
g.    Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
1.2.2   Tujuan Laporan Keuangan untuk Organisasi yang Bukan Mencari Laba
Tujuan laporan keuangan jenis ini harus mencakup:
1.    Laporan keuangan harus dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenai alokasi sumber-sumber kekayaan.
2.    Laporan keuangan berguna untuk menilai jasa dan kemampuan organisasi untuk memberikan jasa.
3.    Laporan keuangan berguna untuk menilai bagaimana manajemen meminjam dan bagaimana menilai investasinya.
4.    Laporan keuangan harus dapar memberikan informasi terhadap sumber kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, dan perubahannya.
5.    Laporan keuangan harus dapat menyajikan prestasi  organisasinya.
6.    Laporan keuangan harus dapat menyajikan kemampuan organisasi membayae kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
7.    Laporan keuangan harus memuat penjelasan dan penafsiran manajemen sehingga para pemakai laporan keuangan dapat memohon informasi yang diberikan.
1.3       Konsep Dasar Laporan Keuangan
            Konsep dasar ini mencakup:
1.    Sifat-sifat kualitatif, sifat kualitatif ini menggambarkan criteria untuk:
a.    Memilih alternative prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan
b.    Persyaratan pengungkapannya
Sifat-sifat kualitatif tersebut adalah:
a.    Kualitas Utama
-          Relevance, informasi relevan apabila informasi itu mampu dan berguna dalam mempengaruhi keputusan manajer dengan mengubah atau yang menguatkan pengharapannya tentang hasil dan akibat tindakan atas kejadiannya.
-          Realibility, menyangkut kualitas yang menyebabkan pemakai data bergantung pada kepercayaannya pada data yang disajikan dan yang dimaksudkan untuk disajikan.
-          Verifiability, suatu sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada orang-orang tertentu yang bekerja secara terpisah antara satu dengan yang lain untuk mengembangkan ukuran-ukuran yang sama atas bukti, data, dan catatan yang sama.
-          Completeness, menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data akuntansi dan kejadian yang dimaksud untuk disajikan.
b.    Kualitas Sekunder
-          Comparability, dalam menyusun laporan keuangan harus digunakan metode yang sama sepanjang waktu oleh perusahaan tertentu agar bisa diperbandingkan.
-          Consistency, metode-metode akuntansi tidak dapat diubah apabila telah dipilih.

2.    Definisi tentang elemen laporan keuangan
Dalam elemen laporan keungan terdapat elemen – elemen sebagai berikut :
Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisis keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, atau sering juga disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal.          

Komponen Neraca       

Harta
Menurut APB Statement (1970, halaman 132) mendefinisikan asset sebagai berikut:        
“kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pebebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku”.
Menurut FASB (1985) memberikan definisi sebagai berikut :     
“asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai dimasa yang akan dating oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu”.  

Pengakuan dan Penilaian Aktiva     
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva sesuai dengan yang digariskan APB adalah sebagai berikut.
“Pencatatan aktiva berdasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbananpada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost”.
Dalam hal pengorbanan yang diberikan adalah aktiva bukan uang (nonmoneter), nilai yang dipakai adalah harga pasar barang yang diserahkan. Disamping nilai pertukaran ini atau historical cost, dalam prinsip akuntansi dikenal juga bebagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva. Nilai ini adalah :     
1. Book value adalah nilai buku yang diperoleh dari harga perolehan aktiva dikurangi dengan akumulasi penyusutan.          
2. Replacement cost adalah nilai barang yang dimaksudkan jika diganti dengan barang lain yang sama.        
3. Selling price adalah harga jual.     
4. Net realizable value adalah harga jual dikurangi dengan biaya penjualan atau dikurangi dengan tingkat margin yang normal.

Nilai tersebut diatas sering dianggaptidak konsisten dengan konsep teori pengukuran yang murni. Beberapa metode penilaian asset yang digambarkan oleh Wolk, dkk sebagai berikut :     

Piutang : Taksiran nilai net realizable value           

Investasi : Cost, lower of cost or market (LOCOM) atau market (tergantung jenis investasi), metode equity.   

Persediaan barang dagang : Cost, replacement cost, net realizable value atau net realizable value dikurangi mark up normal.       

Aktiva tetap : Full absorption costing untuk perusahaan dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan perusahaan       

Pertukaran aktiva non sejenis : Cost, alokasi cost dan nilai buku.         
Nilai buku asset lama ditambah dengan kas yang sejenis diberikan.   

Aktiva tak berwujud : Nilai buku        

Pembebanan ditunda : Nilai buku    

Kewajiban / Hutang (Liabilities)         
Menurut FASB kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian ekonomi yang sudah terjadi.
Beberapa istilah dalam kewajiban :  
1. Contractual liabilities adalah kewajiabn yang didukung oleh perjanjian tertulis.

2. Constructive obligation adalah kewajiban yang tidak dinyatakan secara tertulis, misalnya pembayaran cuti atau bonus tertentu.          

3. Equitable obligation adalah kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak atau hanya karena kewajiban moral atau kewajiban demi kewajaran atau keadilan.

4. Contigent liabilities adalah suatu situasi atau keadaan yang menggambarkan ketidakpastian apakah mungkin menimbulkan keuntungan atau kerugian kepada perusahaan, dimana hanya dapat dipastikan apabila suatu kejadian atau beberapa kejadian dimasa yang akan datang terjadi atau tidak.

5. Deffered credit adalah sejenis kewajiban tetapi bukan dalam pengertian memberikan pengorbanan dimasa yang akan datang. Deffered credit ada dua jenis :         
a. Prepaid revenue adalah penerimaan dimuka yang belum sepenuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk yang dibayar. 
b. Deffered revenue akibat pengakuan pendapatan, misalnya adalah investment tax credit dan laba rugi dari transaksi leaseback.        

6. Executory contract adalah perjanjian yang belum dilaksanakan, tetapi kita sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang maupun yang akan menerima kekayaan atau jasa dimasa yang akan datang. Misalnya adalah kontrak pembelian dimasa yang akan datang dimana perusahaan harus menyediakan barang dimasa yang akan datang – kontrak pekerjaan dalam pegawai dimana perusahaan harus membayar gaji dimasa yang akan datang.  


Pengakuan dan Penilaian Kewajiban         
Menurut APB Statement No.4 serta SFAC No. 5 kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayarkan di masa yang akan datang biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan Present Value – untuk yang jangka panjang), sejumlah nilai pertukaran atau sejumlah nilai nominal.

Modal
Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entitiy) setelah dikurangi kewajibannya.   
Perusahaan perseroan perlu membedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earning). Deviden hanya dibayarkan dari laba yang ditahan bukan dari laba yang disetor.         
Modal setor (contributed capital) dapat dibagi menjadi :   
1. Modal statuter (legal capital)           
2. Modal lainya  

Modal statuter adalah jumlah batas kewajiban pemilik. Modal ini dinilai berdasarkan harga pari atau harga nominal. Dalam modal ini terdapat modal lain seperti agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option dan sebagainya.        

Didalam pos modal terdapat akun lain seperti laba ditahan dan cadangan. Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya dan besaran deviden. Komponen dari modal saham ini adalah laba rugi yang belum direalisasi. Sedangkan cadangan adalah sesuatu yang disimpan untuk maksud dan tujuan tertentu.           
Pengakuan dan Penilaian Modal     

Penilaian terhadap transaksi modal ini sama dengan penilaian pada harta dan kewajiban yaitu berdasarkan harga pasar pada saat terjadinya transaksi.dalam hal pencatatan modal saham harus dipisahkan nilai parinya dengan nilai jualnya. Laba ditahan dicacat sebagai akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya.     

Bentuk Neraca  
Neraca biasanya diurutkan berdasarkan akun atau perkiraan yang likuiditasnya paling tinggi. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicacat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dibayar dicacat paling atas dan modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus ditempatkan dipaling atas.      
Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk berikut ini :
1. Staffel atau report form        
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dalam satu halaman vertical. Disebelah atas aktiva dan dibawahnya passive.   
2. Skontro atau T-Account Form        
Aktiva disajikan disebelah kiri (kecuali di Inggis disajikan di kanan) dan kewajibannya disebelah kanannya.   
3. Bentuk yang menyajikan posisis keuangan (Financian Position Form)
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dengan format, pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikirangi dengan hutang lancar sehingga menghasilkan modal kerja ditambah dengan aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi hutang jangka panjang, maka diperoleh modal pemilik.

Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi      
Laporan keuangan harus disusun secara sistematik agar pengguna laporan keuangan tersebut dapat mengerti maksud dan isi dari laporan keuangan tersebut.        
Komponen-komponen neraca sebagai berikut :


AKTIVA
1.    : Aktiva lancar         
2.     Investasi
3.               Aktiva tetap  
4.     Aktiva tidak berwujud
5.               Aktiva lain-lain

KEWAJIBAN :
  •  Kewajiban lancar   
  •  Kewajiban jangka panjang          
  • Kewajiban lain - lain

MODAL         
1.    Modal saham
2.    Agio saham
3.    Laba ditahan           

Penyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sebagai berikut :
a. Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditasnya.         
b. Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh temponya.       
c. Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya.    

Perkiraan lawan (offsets/contra account) atau pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang dari beberapa akun dalam neraca. Contohnya akun akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang dari harga perolehan aktiva, cadangan kerugian piutang disajikan sebagai pengurang akun piutang usaha dan lain – lain .


3. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN












Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-puhak yang berkepentingan terhadap kinerja perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan, investor, bank pemerintah (kantor pajak), dan sebagainya. Para pengguna laporan keuangan digolongkan menjadi dua yaitu, pihak internal dan pihak eksternal.

1.      Pihak Internal
Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer). Manajer sebagai pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Banyaknya jenis data  yang dibutuhkan oleh seorang manajer tergantung dari besar kecil perusahaan yang dikelolanya. Informasi ini dibutuhkan oleh manajeruntuk mengevaluasi kegiatan usaha yang akan dijalankan.

2.      Pihak Eksternal
Pihak eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak eksternal diantaranya sebagai berikut:
a.    Pemillik perusahaan, memerlukan informasi akuntansi pada waktu tertentu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaannya.
b.   Investor & pemegang saham, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui status keuangan dan prospek perusahaan yang akan datang. Informasi ini dijadikan pertimbangan dasar untuk menanamkan modal atau tidak pada perusahaan tersebut.
c.    Kreditor, memerlukan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya.
d.   Pemerintah, berkepentingan terhadap informasi akuntansi suatu perusahaan berkaitan dengan masalah perpajakan. Dari laporan keuangan yang ada, pemerintah dapat menentukan jumlah pajak dan penetapan pajak dari perusahaan tersebut.
e.    Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.
f.    Masyarakat, terutama yang berada disekitan perusahaan, karena perusahaan berkepentingan dalam penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
KEBUTUHAN INFORMASI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna. Dengan demikian, laporan keuangan pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing kelompok pengguna.

Namun demikian, berhubung laporan keuangan pemerintah berperan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, maka komponen laporan yang disajikan setidak-tidaknya mencakup jenis laporan dan elemen informasi yang diharuskan oleh 35 ketentuan peraturan perundang-undangan (statutory reports).

Selain itu, karena pajak merupakan sumber utama pendapatan pemerintah, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan informasi para pembayar pajak perlu mendapat perhatian.

Kebutuhan informasi tentang kegiatan operasional pemerintahan serta posisi kekayaan dan kewajiban dapat dipenuhi dengan lebih baik dan memadai apabila didasarkan pada basis akrual, yakni berdasarkan pengakuan munculnya hak dan kewajiban, bukan berdasarkan pada arus kas semata.

Namun, apabila terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengharuskan penyajian suatu laporan keuangan dengan basis kas, maka laporan keuangan dimaksud wajib disajikan demikian. Meskipun memiliki akses terhadap detail informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan, pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Selanjutnya, pemerintah dapat menentukan bentuk dan jenis informasi tambahan untuk kebutuhan sendiri di luar jenis informasi yang diatur dalam kerangka konseptual ini maupun standar-standar akuntansi yang dinyatakan lebih lanjut. 
4. JENIS LAPORAN KEUANGAN 

Sesuai dengan definis akuntansi sebagai suatu kegiatan yang meliputi proses pencatatan sampai dengan penganalisaan data-data keuangan perusahaan, produk (out put) yang dihasilkan kegiatan tersebut berupa pelaporan
keuangan. Pelaporan keuangan ini terdiri dari pelaporan keuangan yang khusus digunakan untuk kepentingan internal perusahaan saja dan juga pelaporan keuangan yang ditujukan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan.
Jenis pelaporan keuangan berikut ini dapat dikategorikan sebagai pelaporan keuangan yang terutama ditujukan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Meskipun demikian pihak internal juga memerlukannya. Pelaporan keuangan ini lazim disebut dengan laporan keuangan, yang meliputi:
1. Laporan Laba Rugi yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang hasil kegiatan operasi perusahaan (laba atau rugi) selama satu kurun waktu (periode) tertentu.
2. Laporan Ekuitas yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang perubahan ekuitas pemilik atau modal selama kurun waktu (periode) tertentu.
3. Neraca yaitu laporan keuangan yang memberkan informasi tentang aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada saat (tanggal) tertentu.
4. Laporan Arus Kas yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama kurun waktu (periode) tertentu.
5. Catatan atas Laporan Keuangan yaitu berupa informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang kebijakan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, rincian pos pos laporan keuangan, penjelasan kontrak-kontrak utang perusahaan dan lain-lain.
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut PSAK hanya ada tiga, yaitu :
  1. Neraca yaitu yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
  2. Laporan Rugi/Laba yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba atau rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
  3. Laporan arus kas yang menggambarkan ariran sumber dana dan pengeluaran kas perusahaan pada satu periode tertentu.
Dahulu dikenal dengan laporan sumber dan penggunaan dana. Dana disini diartikan bermacam-macam, yaitu sebagai berikut :
  1. Dana diartikan sebagai kas
  2. Dana diartikan sebagai aktiva cepat (Quick Assets)
  3. Dana diartikan sebagai monetary Assets
  4. Dana diartikan sebagai aktiva lancer
  5. Dana diartikan sebagai modal kerja (aktiva lancar – hutang lancar)
  6. Dana diartikan sebagai keseluruhan aktiva.
Pengertian dana yang paling popular adalah dana yang diartikan sebagai modal kerja., sedangkan jika diartikan sebagai kas, laporannya hampir sama dengan laporan arus kas. Di Indonesia laporan arus kas dimuat dalam PSAK No. 2, sedangkan di USA ada di FASB No. 95. Yang wajib sekarang adalah laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas.

Laporan ini (Cash Flow Statement) merupakan ikthisar arus kas masuk dan arus kas keluar yang dibagi dalam kelompok-kelompok berikut :
  1. Kegiatan operasi 
  2. Kegiatan investasi
  3. Kegiatan pendanaan (keuangan)
Laporan arus kas dapat disusun dengan dua cara :
  1. Direct method
  2. Indirect method
Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lainnya seperti :
  1. Laporan laba ditahan
  2. Laporan perubahan modal
  3. Laporan perhitungan harga pokok

5. CONTOH LAPORAN KEUANGAN 

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada periode tertentu.Adapun jenis laporan yang biasa dikenal adalah : Neraca,laporan laba/rugi,laporan perubahan modal,dan laporan arus kas.



Laporan keuangan terdiri dari :

1.      Laporan laba/rugi merupakan ikhtisar dari pendapatan dan beban-beban untuk suatu periode tertentu.Atau dapat dikatakan juga sebagai laporan yang menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama satu periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut.Hasil dikurangi biaya-biaya merupakan laba atau rugi.Jika hasilnya lebih besar daripada biaya berarti laba dan sebaliknya jika hasilnya lebih kecil daripada biaya berarti rugi.

2.      Laporan Ekuitas Pemilik (laporan perubahan modal) adalah laporan keuangan yang berisikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan untuk suatu periode tertentu.

3.      Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.Neraca menggambarkan posisi harta,utang,dan modal pada periode tertentu.
4.      Laporan Arus Kas adalah laporan keuangan yang menyajikan jumlah kas masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar (pembayaran kas) selama periode tertentu.
LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)
Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami   terlebih   dahulu,   yaitu  Jenis-jenis   perusahaan.   Karena   perbedaan   jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraan-perkiraan  yang digunakan dalam laporan.
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Jenis-jenis perusahaan  berdasarkan  pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya     status     hukum     perusahaan     berbentuk     UD     (usaha     dagang),     CV (commanditaire verschop), PD (perusahaan dagang) dan sebagainya.
2.  Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki  oleh banyak  orang, yang disebut  pemegang  saham.  Status  hukum  PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.
selanjutnya perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :
1.  Perusahaan  Jasa (Service Company),  yaitu perusahaan  yang bergerak  dalam  bidang penjualan  jasa keahlian.  Contoh  seperti  kantor  akuntan  publik,  usaha  salon,  usaha bengkel,  bank,  asuransi,  lembaga  pendidikan,  sekolah,  universitas,  klinik  dokter, kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa pengiriman,dan sebagainya.
2.  Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual barang dagangan. Contoh  seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko elektronika, toko grosir, supermarket,  minimarket, toko sparepart,   toko pakaian, distributor, dan sebagainya.
3.  Perusahaan  Industri          (Manufacture),  yaitu  perusahaan  yang  mengolah  bahan  baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha  catering,  kerajinan  mebel, usaha  furniture,  pabrik  semen,  pabrik  pasta  gigi, pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan  keuangan  adalah  sekumpulan  informasi  keuangan  perusahaan  dalam suatu  periode  tertentu  yang  disajikan  dalam  bentuk  laporan  sistematis  yang  mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur utama Laporan Keuangan terdiri dari :
1.  Laporan Laba Rugi ( Income Statement )
2.  Laporan  Perubahan  Ekuitas  (untuk  perusahaan  perseorangan)  (Capital  Statement)
atau
Laporan Saldo Laba (untuk perseroan terbatas) (Retained Earning Statement)
3.  Neraca ( Balance Sheet )
4.  Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )
5.  Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur laporan keuangan diatas.
LAPORAN LABA RUGI ( Income Statement )
Laporan  laba  rugi  adalah  suatu  laporan  sistematis  yang  menggambarkan  hasil operasi perusahaan  dalam  suatu  periode  waktu  tertentu.  Hasil  operasi  perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan  dengan  beban  yang  dikeluarkan  untuk memperoleh  penghasilan  tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.






BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu  Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step)  - Perusahaan Jasa
‘NAMA PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha                                                                                                                  Rp. 50.000.000,-
Beban Usaha :
o o
Beban gaji karyawanBeban sewa kantor
Rp. 8.000.000,- Rp. 4.000.000,-
o
o
Beban listrik, telepon dan air
Beban penyusutan Beban lain-lain Jumlah beban usaha
Rp. 2.000.000,-
Rp. 2.000.000,- Rp. 1.000.000,-
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha                                                                                                                             Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o   Pendapatan bunga                                Rp. 1.000.000,-
o   Pendapatan jasa giro                           Rp.    500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha                                                            Rp.   1.500.000,-




Beban Luar Usaha :
o   Beban bunga pinjaman                        Rp.      800.000,-
o   Denda keterlambatan                          Rp.    200.000,-
o   Jumlah biaya luar usaha                                                    Rp.   1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                        Rp.500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran                                                                     Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
‘NAMA PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Penjualan kotor (bruto)Retur penjualan
Rp.   2.000.000,-
Rp. 80.000.000,-
Penjualan bersih (neto)

Rp.   3.000.000,-Rp. 77.000.000,-
Harga pokok penjualan :Persediaan barang dagangan (awal)
Rp. 25.000.000,-Rp. 40.000.000,-

Pembelian barang daganganOngkos angkut pembelian
Rp.   1.500.000,-

Potongan penjualan                                                     Rp.   1.000.000,-
Retur pembelian            Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian                                                   Rp.    1.000.000,-
Pembelian bersih
Rp. 38.500.000,-

Barang siap dijual
Rp. 63.500.000,-
Persediaan barang dagangan (akhir)
Rp. 33.500.000,-
Harga pokok penjualan

Rp. 30.000.000,-
Laba kotor

Rp. 47.000.000,-
(Rp. 3.000.000,-)
Laba kotor    (pindah dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan Beban gaji karyawan penjualan
Rp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,-
Rp. 47.000.000,-
o   Beban promosiBeban penjualan    lain-lainBeban administrasi & umum:
Rp. 500.000,-
o   Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor
Rp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,-
o   Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino   Jumlah beban usaha
Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 1.000.000,-
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha

Rp. 28.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :


o   Pendapatan bungao   Pendapatan jasa giro
Rp. 1.000.000,-Rp.    500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha                                               Rp.   1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o   Beban bunga pinjaman                                       Rp.      800.000,-
o   Denda keterlambatan                                          Rp.    200.000,-
Jumlah biaya luar usaha                                                           Rp.   1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                            Rp.500.000,-
Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran                                                                      Rp.  4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.24.000.000,-






Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan
“NAMA PERUSAHAAN”
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas  (awal)                                                                                                             Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-
Prive ( Drawing )                                                           Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal                                                                                   Rp.   14.000.000,- Ekuitas (akhir)                                                                                                                           Rp.214.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )
Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN SALDO LABA
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba  (awal)                                                                                                     Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-
Deviden                                                                           Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan                                    Rp.   14.000.000,-
Saldo Laba  (akhir)                                                                                                                Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama Perusahaan;
Neraca;
Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa
“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000
Hutang usaha                                           81.000.000
Bank                                                      45.000.000
Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                            100.000.000
Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang usaha                                    60.000.000
Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000
Uang muka penjualan                             10.000.000
Perlengkapan                                        3.000.000
Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                         5.000.000

Pajak dibayar dimuka                       3.000.0000
Hutang Jangka Panjang:
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000
Hutang bank                                            100.000.000
Investasi Jangka Panjang:
Hutang hipotik                                         100.000.000
Saham                                                  30.000.000

Obligasi                                                50.000.000
Jumlah hutang jangka panjang          200.000.000
Jumlah Investasi Jk Panjang         80.000.000

Aktiva Tetap :
Ekuitas:
Tanah                                                 200.000.000
Modal Pemilik                                        550.000.000
Bangunan                                          300.000.000

Kendaraan                                           50.000.000
Jumlah modal                                        550.000.000
Peralatan Kantor                                20.000.000

Furniture                                               10.000.000

Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000

JUMLAH AKTIVA                            901.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   901.000.000
Contoh : NERACA  ( bentuk skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
N  E  R  A  C  A
Per tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Hutang Lancar:
Kas ditangan                                       15.000.000
Hutang dagang                                         81.000.000
Bank                                                      45.000.000
Hutang biaya                                               8.000.000
Deposito                                               50.000.000
Hutang pajak                                               2.000.000
Piutang dagang                                  60.000.000
Hutang bank                                              50.000.000
Piutang wesel                                     10.000.000
Uang muka penjualan                            10.000.000
Persediaan barang dagangan       53.000.000
Jumlah hutang lancar                           151.000.000
Biaya dibayar dimuka                          5.000.000
Hutang Jangka Panjang:
Pajak dibayar dimuka                          3.000.000
Hutang bank                                              30.000.000
Jumlah aktiva lancar                      241.000.000
Hutang hipotik                                           40.000.000
Aktiva Tetap :
Hutang obligasi                                        50.000.000
Tanah                                                 200.000.000
Jumlah hutang jangka panjang          120.000.000
Bangunan                                          300.000.000

Kendaraan                                           50.000.000
Ekuitas:
Peralatan Kantor                                20.000.000
Modal saham                                          400.000.000
Furniture                                               10.000.000
Laba ditahan                                           150.000.000
Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000
Jumlah modal                                        550.000.000


JUMLAH AKTIVA                            821.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL   821.000.000
LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan  investasi  dan     pendanaan.  Contoh:  penjualan  barang  dan  jasa,  penerimaan royalty,   fee,   komisi   atau   lainnya;  pembayaran   kepada   pemasok/supplier   atau karyawan.
- Aktivitas Investasi,  adalah aktivitas perolehan dan pelepasan  aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode  yang  digunakan  untuk  menyusun  Laporan  Arus  Kas  adalah  Metode  Langsung
(Direct  Methods). Contoh:
“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan uang dari pelanggan
xx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
xx
Kas yang dihasilkan operasi
xx
Pembayaran bunga
(xx)
Pembayaran pajak penghasilan
(xx)
Arus kas sebelum pos luar biasa
xx
Penerimaan kas lain-lain (misal premi)
xx
Arus kas bersih dari aktivitas operasi

xx



6. DAFTAR PUSTAKA

www.wordpress.com
http://forumlemparpena.wordpress.com/2011/01/12/akuntansi-keuangan-menengah-i-bab-i/ 
Harahap  , Sofyan Safri , 1993 , Teori Akuntansi , Grafindo : Jakarta.
Harahap  , Sofyan Safri , 2000 , Teori akuntansi, Rajawali pers ,  Jakarta
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063103-tujuan-laporan-keuangan-menurut-sak/
www. Wikipedia . com
www. Google . com