NPM : 41210581
KELAS : 3DA03
TUGAS : SOFTSKILL
Rangkuman Tentang Laporan Keuangan secara lengkap,mulai dari :
- Pengertian Laporan Keuangan
- Fungsi / Tujuan Laporan Keuangan
- Pengguna Laporan Keuangan
- Jenis Laporan Keuangan &
- Contoh Laporan Keuangan
berikut di bawah ini Rangkuman nya :
1. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang menyampaikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tujuan laporan keuangan adalah :
- Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
- Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi termasuk menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan secara umum yang menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu.
A. Laporan laba-rugi (income statement / profit and lost statement)
Adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil operasi (pendapatan) dan beban yang dikeluarkan (beban usaha) dalam kegiatan selama periode tertentu dalam rangka memperoleh laba.
Unsur dari laporan laba-rugi adalah :
1. penghasilan / pendapatan
Penghasilan adalah sejumlah pendapatan yang diperoleh dari pelanggan. Pendapatan ada dua yaitu :
1) Pendapatan usaha adalah pendapatan dari usaha utamanya. Contoh : pendapatan jasa jahit.
2) Pendapatan di luar usaha. Contoh : pendapatan bunga bank dan laba penjualan aktiva.
2. Beban / biaya
Beban adalah biaya yang terjadi dalam usaha memperoleh pendapatan. Beban dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1) Beban usaha. Contoh : beban gaji, beban sewa, beban listrik, dll
2) Beban di luar usaha. Contoh : beban bunga dan beban administrasi bank
B. Laporan perubahan modal / equitas (capital statement)
Adalah laporan yang berisi informasi mengenai perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan perubahannya.
C. Neraca
Adalah laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada suatu saat tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat dalam neraca adalah sebagai berikut :
1. Aktiva / Harta
Adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai uang yang dimiliki perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan operasinya dalam usaha untuk memperoleh pendapatan.
a) Aktiva lancar adalah aktiva yang meliputi uang kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi dan saldo simpanan di bank serta aktiva-aktiva lainnya yang akan dapat direalisasi, bisa dicairkan menjadi uang atau yang dipakai dalam operasi perusahaan dalam jangka pendek.
b) Investasi jangka panjang adalah penyertaan pada perusahaan lain dalam bentuk saham atau obligasi dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus-menerus.
c) Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang mempunyai bentuk fisik dan dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
d) Aktiva tetap tidak berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak tetapi mempunyai nilai dan digunakan dalam kegiatan perusahaan.
e) Aktiva lain adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang tidak dapat dimasukkan sebagai kelompok aktiva sebelumnya.
2. Utang
Adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain. Dibedakan menjadi :
a) Utang lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang harus dilunasi dalan jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca).
b) Utang jangka panjang adalah kewajiban keuangan perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.
3. Modal
Adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban.
2. FUNGSI / TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa agar pengelolaan sumber daya sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan yang ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting)
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada.
3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
4. Kealangsungan organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam mementukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) dimasa mendatang.
5. Hubungan Masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas presentasi yang dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat, juga sebagai alat komunikasi antara public dan pihak yang berkepentingan.
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)
Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan Laporan keuangan adalah :
i. Memberikan informasi guna pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.
ii. Memberikan informasi guna mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik meliputi informasi yang digunakan untuk :
a. Membandingkan kinerja keuangan actual denga yang dianggarkan.
b. Menilai kondisi keuangan dan hasil – hasil operasi.
c. Membantu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya.
d. Membantu dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Dalam konteks akuntansi sektor publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja. Informasi financial disini adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan monometer. Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :
a. Menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah.
b. Menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan – perubahan yang terjadi di dalamnya.
c. Memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang – undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.
d. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.
e. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional :
- Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan criteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode – periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit pemerintah lain
- Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah
- Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target
- Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity)
Adapun menurut SAK No. 1, Tujuan Laporan Keuangan adalah:
“Menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.”
1. Sedangkan menurut ASOBAT (A Statement of Basic Accounting Theory) merumuskanempat tujuan akuntansi sebagai berikut:
Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif suber daya manusia dan factor produksi lainnya.
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
4. Membantu fungsi dan pengawasan social.
Menurut APB Statement No. 4 tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:
1. Tujuan Khusus
Tujuannya
untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan
posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan Umum
Tujuan
umum adalah memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber
ekonpmi, dan kewajiban perusahaan; memberikan informasi yang terpercaya
tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam
mencari laba; menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba; mengungkapkan
informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif yang dirumusakan APB Statements No. 4 adalah :
a. Relevance
Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
d. Neutrality
Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Timeliness
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability
Informasi
akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artiya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan
lain.
g. Completeness
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
Menurut Laporan Trueblood Committee
Komite Trueblood merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut:
Tujuan Dasar
Tujuan ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Pemakai Laporan Keuangan
2. Pemakai Umum
3. Pemakai Lain
Laporan Komite Trueblood menjelaskan 7 sifat dan kualitas laporan keuangan sebagai berikut:
1. Relevan dan material (Relevance and Materiality)
2. Formalitas dan Kenyataan (Form and Substance)
3. Tingkat Kepercayaan (Reability)
4. Bebas dari Prasangka (Freedom from bias)
5. Dapat Dibandingkan (Comparability)
6. Konsistensi (Consistency)
7. Dapat Dipahami (Understandability)
1.2 Penyusunan Kerangka Konseptuan Untuk Akuntansi Keuangan oleh FASB
1.2.1 Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga yang Mencari Laba
Tujuan Laporan keuangan menurut standar itu cukup banyak yaitu:
a. Laporan
keuangan harus memberikan informasi yang berguna untuk investor,
kreditur, dan pemakai lainnya dalam memutuskan secara rasional
penggunaan investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
b. Laporan
keuangan harus memberikan informasi untuk membantu investor atau calon
investor dan kreditur dan pemakai lainnya untuk menilai jumlah, waktu,
dan prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan juga penerimaan
dari penjualan, piutang atau saham dan pinjaman yang jatuh tempo.
c. Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi perusahaan, klaim terhadap kekayaan.
d. Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan selama satu periode.
e. Laporan
keuangan harus memberikan infomasi tentang bagaimana perusahaan
mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan
pengembaliannya,,
f. Laporan
keuangan harus dapat memberikan informasi tentang bagaimana manajemen
perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaannya kepada pemilik atas
penggunaan sumber kekayaan yang dipercayakan kepadanya.
g. Laporan
keuangan harus dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan
direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik
perusahaan.
1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan untuk Organisasi yang Bukan Mencari Laba
Tujuan laporan keuangan jenis ini harus mencakup:
1. Laporan keuangan harus dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenai alokasi sumber-sumber kekayaan.
2. Laporan keuangan berguna untuk menilai jasa dan kemampuan organisasi untuk memberikan jasa.
3. Laporan keuangan berguna untuk menilai bagaimana manajemen meminjam dan bagaimana menilai investasinya.
4. Laporan keuangan harus dapar memberikan informasi terhadap sumber kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, dan perubahannya.
5. Laporan keuangan harus dapat menyajikan prestasi organisasinya.
6. Laporan keuangan harus dapat menyajikan kemampuan organisasi membayae kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
7. Laporan
keuangan harus memuat penjelasan dan penafsiran manajemen sehingga para
pemakai laporan keuangan dapat memohon informasi yang diberikan.
1.3 Konsep Dasar Laporan Keuangan
Konsep dasar ini mencakup:
1. Sifat-sifat kualitatif, sifat kualitatif ini menggambarkan criteria untuk:
a. Memilih alternative prinsip akuntansi dan metode pelaporan yang digunakan
b. Persyaratan pengungkapannya
Sifat-sifat kualitatif tersebut adalah:
a. Kualitas Utama
- Relevance,
informasi relevan apabila informasi itu mampu dan berguna dalam
mempengaruhi keputusan manajer dengan mengubah atau yang menguatkan
pengharapannya tentang hasil dan akibat tindakan atas kejadiannya.
- Realibility,
menyangkut kualitas yang menyebabkan pemakai data bergantung pada
kepercayaannya pada data yang disajikan dan yang dimaksudkan untuk
disajikan.
- Verifiability,
suatu sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada orang-orang
tertentu yang bekerja secara terpisah antara satu dengan yang lain untuk
mengembangkan ukuran-ukuran yang sama atas bukti, data, dan catatan
yang sama.
- Completeness, menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data akuntansi dan kejadian yang dimaksud untuk disajikan.
b. Kualitas Sekunder
- Comparability,
dalam menyusun laporan keuangan harus digunakan metode yang sama
sepanjang waktu oleh perusahaan tertentu agar bisa diperbandingkan.
- Consistency, metode-metode akuntansi tidak dapat diubah apabila telah dipilih.
2. Definisi tentang elemen laporan keuangan
Dalam elemen laporan keungan terdapat elemen – elemen sebagai berikut :
Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisis keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, atau sering juga disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal.
Komponen Neraca
Harta
Menurut APB Statement (1970, halaman 132) mendefinisikan asset sebagai berikut:
“kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pebebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku”.
Menurut FASB (1985) memberikan definisi sebagai berikut :
“asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai dimasa yang akan dating oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu”.
Pengakuan dan Penilaian Aktiva
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva sesuai dengan yang digariskan APB adalah sebagai berikut.
“Pencatatan aktiva berdasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbananpada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost”.
Dalam hal pengorbanan yang diberikan adalah aktiva bukan uang (nonmoneter), nilai yang dipakai adalah harga pasar barang yang diserahkan. Disamping nilai pertukaran ini atau historical cost, dalam prinsip akuntansi dikenal juga bebagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva. Nilai ini adalah :
1. Book value adalah nilai buku yang diperoleh dari harga perolehan aktiva dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
2. Replacement cost adalah nilai barang yang dimaksudkan jika diganti dengan barang lain yang sama.
3. Selling price adalah harga jual.
4. Net realizable value adalah harga jual dikurangi dengan biaya penjualan atau dikurangi dengan tingkat margin yang normal.
Nilai tersebut diatas sering dianggaptidak konsisten dengan konsep teori pengukuran yang murni. Beberapa metode penilaian asset yang digambarkan oleh Wolk, dkk sebagai berikut :
Piutang : Taksiran nilai net realizable value
Investasi : Cost, lower of cost or market (LOCOM) atau market (tergantung jenis investasi), metode equity.
Persediaan barang dagang : Cost, replacement cost, net realizable value atau net realizable value dikurangi mark up normal.
Aktiva tetap : Full absorption costing untuk perusahaan dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan perusahaan
Pertukaran aktiva non sejenis : Cost, alokasi cost dan nilai buku.
Nilai buku asset lama ditambah dengan kas yang sejenis diberikan.
Aktiva tak berwujud : Nilai buku
Pembebanan ditunda : Nilai buku
Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Menurut FASB kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian ekonomi yang sudah terjadi.
Beberapa istilah dalam kewajiban :
1. Contractual liabilities adalah kewajiabn yang didukung oleh perjanjian tertulis.
2. Constructive obligation adalah kewajiban yang tidak dinyatakan secara tertulis, misalnya pembayaran cuti atau bonus tertentu.
3. Equitable obligation adalah kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak atau hanya karena kewajiban moral atau kewajiban demi kewajaran atau keadilan.
4. Contigent liabilities adalah suatu situasi atau keadaan yang menggambarkan ketidakpastian apakah mungkin menimbulkan keuntungan atau kerugian kepada perusahaan, dimana hanya dapat dipastikan apabila suatu kejadian atau beberapa kejadian dimasa yang akan datang terjadi atau tidak.
5. Deffered credit adalah sejenis kewajiban tetapi bukan dalam pengertian memberikan pengorbanan dimasa yang akan datang. Deffered credit ada dua jenis :
a. Prepaid revenue adalah penerimaan dimuka yang belum sepenuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk yang dibayar.
b. Deffered revenue akibat pengakuan pendapatan, misalnya adalah investment tax credit dan laba rugi dari transaksi leaseback.
6. Executory contract adalah perjanjian yang belum dilaksanakan, tetapi kita sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang maupun yang akan menerima kekayaan atau jasa dimasa yang akan datang. Misalnya adalah kontrak pembelian dimasa yang akan datang dimana perusahaan harus menyediakan barang dimasa yang akan datang – kontrak pekerjaan dalam pegawai dimana perusahaan harus membayar gaji dimasa yang akan datang.
Pengakuan dan Penilaian Kewajiban
Menurut APB Statement No.4 serta SFAC No. 5 kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayarkan di masa yang akan datang biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan Present Value – untuk yang jangka panjang), sejumlah nilai pertukaran atau sejumlah nilai nominal.
Modal
Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entitiy) setelah dikurangi kewajibannya.
Perusahaan perseroan perlu membedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earning). Deviden hanya dibayarkan dari laba yang ditahan bukan dari laba yang disetor.
Modal setor (contributed capital) dapat dibagi menjadi :
1. Modal statuter (legal capital)
2. Modal lainya
Modal statuter adalah jumlah batas kewajiban pemilik. Modal ini dinilai berdasarkan harga pari atau harga nominal. Dalam modal ini terdapat modal lain seperti agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option dan sebagainya.
Didalam pos modal terdapat akun lain seperti laba ditahan dan cadangan. Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya dan besaran deviden. Komponen dari modal saham ini adalah laba rugi yang belum direalisasi. Sedangkan cadangan adalah sesuatu yang disimpan untuk maksud dan tujuan tertentu.
Pengakuan dan Penilaian Modal
Penilaian terhadap transaksi modal ini sama dengan penilaian pada harta dan kewajiban yaitu berdasarkan harga pasar pada saat terjadinya transaksi.dalam hal pencatatan modal saham harus dipisahkan nilai parinya dengan nilai jualnya. Laba ditahan dicacat sebagai akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya.
Bentuk Neraca
Neraca biasanya diurutkan berdasarkan akun atau perkiraan yang likuiditasnya paling tinggi. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicacat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dibayar dicacat paling atas dan modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus ditempatkan dipaling atas.
Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk berikut ini :
1. Staffel atau report form
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dalam satu halaman vertical. Disebelah atas aktiva dan dibawahnya passive.
2. Skontro atau T-Account Form
Aktiva disajikan disebelah kiri (kecuali di Inggis disajikan di kanan) dan kewajibannya disebelah kanannya.
3. Bentuk yang menyajikan posisis keuangan (Financian Position Form)
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dengan format, pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikirangi dengan hutang lancar sehingga menghasilkan modal kerja ditambah dengan aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi hutang jangka panjang, maka diperoleh modal pemilik.
Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi
Laporan keuangan harus disusun secara sistematik agar pengguna laporan keuangan tersebut dapat mengerti maksud dan isi dari laporan keuangan tersebut.
Komponen-komponen neraca sebagai berikut :
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisis keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, atau sering juga disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal.
Komponen Neraca
Harta
Menurut APB Statement (1970, halaman 132) mendefinisikan asset sebagai berikut:
“kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pebebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku”.
Menurut FASB (1985) memberikan definisi sebagai berikut :
“asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai dimasa yang akan dating oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu”.
Pengakuan dan Penilaian Aktiva
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva sesuai dengan yang digariskan APB adalah sebagai berikut.
“Pencatatan aktiva berdasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbananpada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost”.
Dalam hal pengorbanan yang diberikan adalah aktiva bukan uang (nonmoneter), nilai yang dipakai adalah harga pasar barang yang diserahkan. Disamping nilai pertukaran ini atau historical cost, dalam prinsip akuntansi dikenal juga bebagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva. Nilai ini adalah :
1. Book value adalah nilai buku yang diperoleh dari harga perolehan aktiva dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
2. Replacement cost adalah nilai barang yang dimaksudkan jika diganti dengan barang lain yang sama.
3. Selling price adalah harga jual.
4. Net realizable value adalah harga jual dikurangi dengan biaya penjualan atau dikurangi dengan tingkat margin yang normal.
Nilai tersebut diatas sering dianggaptidak konsisten dengan konsep teori pengukuran yang murni. Beberapa metode penilaian asset yang digambarkan oleh Wolk, dkk sebagai berikut :
Piutang : Taksiran nilai net realizable value
Investasi : Cost, lower of cost or market (LOCOM) atau market (tergantung jenis investasi), metode equity.
Persediaan barang dagang : Cost, replacement cost, net realizable value atau net realizable value dikurangi mark up normal.
Aktiva tetap : Full absorption costing untuk perusahaan dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan perusahaan
Pertukaran aktiva non sejenis : Cost, alokasi cost dan nilai buku.
Nilai buku asset lama ditambah dengan kas yang sejenis diberikan.
Aktiva tak berwujud : Nilai buku
Pembebanan ditunda : Nilai buku
Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Menurut FASB kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian ekonomi yang sudah terjadi.
Beberapa istilah dalam kewajiban :
1. Contractual liabilities adalah kewajiabn yang didukung oleh perjanjian tertulis.
2. Constructive obligation adalah kewajiban yang tidak dinyatakan secara tertulis, misalnya pembayaran cuti atau bonus tertentu.
3. Equitable obligation adalah kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak atau hanya karena kewajiban moral atau kewajiban demi kewajaran atau keadilan.
4. Contigent liabilities adalah suatu situasi atau keadaan yang menggambarkan ketidakpastian apakah mungkin menimbulkan keuntungan atau kerugian kepada perusahaan, dimana hanya dapat dipastikan apabila suatu kejadian atau beberapa kejadian dimasa yang akan datang terjadi atau tidak.
5. Deffered credit adalah sejenis kewajiban tetapi bukan dalam pengertian memberikan pengorbanan dimasa yang akan datang. Deffered credit ada dua jenis :
a. Prepaid revenue adalah penerimaan dimuka yang belum sepenuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk yang dibayar.
b. Deffered revenue akibat pengakuan pendapatan, misalnya adalah investment tax credit dan laba rugi dari transaksi leaseback.
6. Executory contract adalah perjanjian yang belum dilaksanakan, tetapi kita sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang maupun yang akan menerima kekayaan atau jasa dimasa yang akan datang. Misalnya adalah kontrak pembelian dimasa yang akan datang dimana perusahaan harus menyediakan barang dimasa yang akan datang – kontrak pekerjaan dalam pegawai dimana perusahaan harus membayar gaji dimasa yang akan datang.
Pengakuan dan Penilaian Kewajiban
Menurut APB Statement No.4 serta SFAC No. 5 kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayarkan di masa yang akan datang biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan Present Value – untuk yang jangka panjang), sejumlah nilai pertukaran atau sejumlah nilai nominal.
Modal
Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entitiy) setelah dikurangi kewajibannya.
Perusahaan perseroan perlu membedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earning). Deviden hanya dibayarkan dari laba yang ditahan bukan dari laba yang disetor.
Modal setor (contributed capital) dapat dibagi menjadi :
1. Modal statuter (legal capital)
2. Modal lainya
Modal statuter adalah jumlah batas kewajiban pemilik. Modal ini dinilai berdasarkan harga pari atau harga nominal. Dalam modal ini terdapat modal lain seperti agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option dan sebagainya.
Didalam pos modal terdapat akun lain seperti laba ditahan dan cadangan. Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya dan besaran deviden. Komponen dari modal saham ini adalah laba rugi yang belum direalisasi. Sedangkan cadangan adalah sesuatu yang disimpan untuk maksud dan tujuan tertentu.
Pengakuan dan Penilaian Modal
Penilaian terhadap transaksi modal ini sama dengan penilaian pada harta dan kewajiban yaitu berdasarkan harga pasar pada saat terjadinya transaksi.dalam hal pencatatan modal saham harus dipisahkan nilai parinya dengan nilai jualnya. Laba ditahan dicacat sebagai akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya.
Bentuk Neraca
Neraca biasanya diurutkan berdasarkan akun atau perkiraan yang likuiditasnya paling tinggi. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicacat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dibayar dicacat paling atas dan modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus ditempatkan dipaling atas.
Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk berikut ini :
1. Staffel atau report form
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dalam satu halaman vertical. Disebelah atas aktiva dan dibawahnya passive.
2. Skontro atau T-Account Form
Aktiva disajikan disebelah kiri (kecuali di Inggis disajikan di kanan) dan kewajibannya disebelah kanannya.
3. Bentuk yang menyajikan posisis keuangan (Financian Position Form)
Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dengan format, pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikirangi dengan hutang lancar sehingga menghasilkan modal kerja ditambah dengan aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi hutang jangka panjang, maka diperoleh modal pemilik.
Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi
Laporan keuangan harus disusun secara sistematik agar pengguna laporan keuangan tersebut dapat mengerti maksud dan isi dari laporan keuangan tersebut.
Komponen-komponen neraca sebagai berikut :
AKTIVA
1. : Aktiva lancar
2. Investasi
3. Aktiva tetap
4. Aktiva tidak berwujud
5. Aktiva lain-lain
KEWAJIBAN :
- Kewajiban lancar
- Kewajiban jangka panjang
- Kewajiban lain - lain
MODAL
1. Modal saham
2. Agio saham
3. Laba ditahan
Penyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sebagai berikut :
a. Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditasnya.
b. Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh temponya.
c. Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya.
Perkiraan lawan (offsets/contra account) atau pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang dari beberapa akun dalam neraca. Contohnya akun akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang dari harga perolehan aktiva, cadangan kerugian piutang disajikan sebagai pengurang akun piutang usaha dan lain – lain .
a. Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditasnya.
b. Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh temponya.
c. Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya.
Perkiraan lawan (offsets/contra account) atau pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang dari beberapa akun dalam neraca. Contohnya akun akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang dari harga perolehan aktiva, cadangan kerugian piutang disajikan sebagai pengurang akun piutang usaha dan lain – lain .
3. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
Laporan
keuangan diperlukan oleh pihak-puhak yang berkepentingan terhadap kinerja
perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan, investor, bank pemerintah (kantor
pajak), dan sebagainya. Para pengguna laporan keuangan digolongkan menjadi dua
yaitu, pihak internal dan pihak eksternal.
1.
Pihak Internal
Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung
dengan operasi perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer).
Manajer sebagai pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan. Banyaknya jenis data yang dibutuhkan oleh seorang manajer
tergantung dari besar kecil perusahaan yang dikelolanya. Informasi ini
dibutuhkan oleh manajeruntuk mengevaluasi kegiatan usaha yang akan dijalankan.
2.
Pihak Eksternal
Pihak
eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi tidak
terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan
operasional perusahaan. Pihak eksternal diantaranya sebagai berikut:
a. Pemillik perusahaan, memerlukan
informasi akuntansi pada waktu tertentu untuk mengetahui posisi keuangan
perusahaannya.
b. Investor & pemegang saham,
memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui status keuangan dan prospek
perusahaan yang akan datang. Informasi ini dijadikan pertimbangan dasar untuk
menanamkan modal atau tidak pada perusahaan tersebut.
c. Kreditor, memerlukan informasi
akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya.
d. Pemerintah, berkepentingan terhadap
informasi akuntansi suatu perusahaan berkaitan dengan masalah perpajakan. Dari
laporan keuangan yang ada, pemerintah dapat menentukan jumlah pajak dan
penetapan pajak dari perusahaan tersebut.
e. Karyawan, memerlukan informasi
akuntansi untuk mengetahui profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat
mereka bekerja.
f. Masyarakat, terutama yang berada
disekitan perusahaan, karena perusahaan berkepentingan dalam penyediaan
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
KEBUTUHAN INFORMASI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna. Dengan demikian, laporan keuangan pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing kelompok pengguna.
Namun demikian, berhubung laporan keuangan pemerintah berperan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, maka komponen laporan yang disajikan setidak-tidaknya mencakup jenis laporan dan elemen informasi yang diharuskan oleh 35 ketentuan peraturan perundang-undangan (statutory reports).
Selain itu, karena pajak merupakan sumber utama pendapatan pemerintah, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan informasi para pembayar pajak perlu mendapat perhatian.
Kebutuhan informasi tentang kegiatan operasional pemerintahan serta posisi kekayaan dan kewajiban dapat dipenuhi dengan lebih baik dan memadai apabila didasarkan pada basis akrual, yakni berdasarkan pengakuan munculnya hak dan kewajiban, bukan berdasarkan pada arus kas semata.
Namun, apabila terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengharuskan penyajian suatu laporan keuangan dengan basis kas, maka laporan keuangan dimaksud wajib disajikan demikian. Meskipun memiliki akses terhadap detail informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan, pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Selanjutnya, pemerintah dapat menentukan bentuk dan jenis informasi tambahan untuk kebutuhan sendiri di luar jenis informasi yang diatur dalam kerangka konseptual ini maupun standar-standar akuntansi yang dinyatakan lebih lanjut.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna. Dengan demikian, laporan keuangan pemerintah tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing kelompok pengguna.
Namun demikian, berhubung laporan keuangan pemerintah berperan sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, maka komponen laporan yang disajikan setidak-tidaknya mencakup jenis laporan dan elemen informasi yang diharuskan oleh 35 ketentuan peraturan perundang-undangan (statutory reports).
Selain itu, karena pajak merupakan sumber utama pendapatan pemerintah, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan informasi para pembayar pajak perlu mendapat perhatian.
Kebutuhan informasi tentang kegiatan operasional pemerintahan serta posisi kekayaan dan kewajiban dapat dipenuhi dengan lebih baik dan memadai apabila didasarkan pada basis akrual, yakni berdasarkan pengakuan munculnya hak dan kewajiban, bukan berdasarkan pada arus kas semata.
Namun, apabila terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengharuskan penyajian suatu laporan keuangan dengan basis kas, maka laporan keuangan dimaksud wajib disajikan demikian. Meskipun memiliki akses terhadap detail informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan, pemerintah wajib memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Selanjutnya, pemerintah dapat menentukan bentuk dan jenis informasi tambahan untuk kebutuhan sendiri di luar jenis informasi yang diatur dalam kerangka konseptual ini maupun standar-standar akuntansi yang dinyatakan lebih lanjut.
4. JENIS LAPORAN KEUANGAN
Sesuai dengan definis akuntansi sebagai suatu kegiatan yang meliputi proses pencatatan sampai dengan penganalisaan data-data keuangan perusahaan, produk (out put) yang dihasilkan kegiatan tersebut berupa pelaporan
keuangan. Pelaporan keuangan ini terdiri dari pelaporan keuangan yang khusus digunakan untuk kepentingan internal perusahaan saja dan juga pelaporan keuangan yang ditujukan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan.
Jenis pelaporan keuangan berikut ini dapat dikategorikan sebagai pelaporan keuangan yang terutama ditujukan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Meskipun demikian pihak internal juga memerlukannya. Pelaporan keuangan ini lazim disebut dengan laporan keuangan, yang meliputi:
1. Laporan Laba Rugi yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang hasil kegiatan operasi perusahaan (laba atau rugi) selama satu kurun waktu (periode) tertentu.
2. Laporan Ekuitas yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang perubahan ekuitas pemilik atau modal selama kurun waktu (periode) tertentu.
3. Neraca yaitu laporan keuangan yang memberkan informasi tentang aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada saat (tanggal) tertentu.
4. Laporan Arus Kas yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama kurun waktu (periode) tertentu.
5. Catatan atas Laporan Keuangan yaitu berupa informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang kebijakan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, rincian pos pos laporan keuangan, penjelasan kontrak-kontrak utang perusahaan dan lain-lain.
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut PSAK hanya ada tiga, yaitu :
- Neraca yaitu yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
- Laporan Rugi/Laba yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba atau rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas yang menggambarkan ariran sumber dana dan pengeluaran kas perusahaan pada satu periode tertentu.
Dahulu dikenal dengan laporan sumber dan penggunaan dana. Dana disini diartikan bermacam-macam, yaitu sebagai berikut :
- Dana diartikan sebagai kas
- Dana diartikan sebagai aktiva cepat (Quick Assets)
- Dana diartikan sebagai monetary Assets
- Dana diartikan sebagai aktiva lancer
- Dana diartikan sebagai modal kerja (aktiva lancar – hutang lancar)
- Dana diartikan sebagai keseluruhan aktiva.
Pengertian dana yang paling popular adalah dana yang diartikan sebagai
modal kerja., sedangkan jika diartikan sebagai kas, laporannya hampir
sama dengan laporan arus kas. Di Indonesia laporan arus kas dimuat dalam
PSAK No. 2, sedangkan di USA ada di FASB No. 95. Yang wajib sekarang
adalah laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas.
Laporan ini (Cash Flow Statement) merupakan ikthisar arus kas masuk dan
arus kas keluar yang dibagi dalam kelompok-kelompok berikut :
- Kegiatan operasi
- Kegiatan investasi
- Kegiatan pendanaan (keuangan)
Laporan arus kas dapat disusun dengan dua cara :
- Direct method
- Indirect method
Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lainnya seperti :
- Laporan laba ditahan
- Laporan perubahan modal
- Laporan perhitungan harga pokok
5. CONTOH LAPORAN KEUANGAN
Laporan
keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
periode tertentu.Adapun jenis laporan yang biasa dikenal adalah :
Neraca,laporan laba/rugi,laporan perubahan modal,dan laporan arus kas.
Laporan keuangan terdiri
dari :
1.
Laporan laba/rugi merupakan
ikhtisar dari pendapatan dan beban-beban untuk suatu periode tertentu.Atau
dapat dikatakan juga sebagai laporan yang menggambarkan hasil yang diterima
perusahaan selama satu periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan hasil tersebut.Hasil dikurangi biaya-biaya merupakan laba
atau rugi.Jika hasilnya lebih besar daripada biaya berarti laba dan sebaliknya
jika hasilnya lebih kecil daripada biaya berarti rugi.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (laporan perubahan
modal) adalah laporan keuangan yang berisikan informasi mengenai perubahan
modal perusahaan untuk suatu periode tertentu.
3. Neraca adalah laporan yang menggambarkan
posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.Neraca menggambarkan posisi
harta,utang,dan modal pada periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas adalah laporan keuangan
yang menyajikan jumlah kas masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar
(pembayaran kas) selama periode tertentu.
LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)
Sebelum pembahasan mengenai laporan
keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih
dahulu, yaitu Jenis-jenis perusahaan.
Karena perbedaan jenis perusahaan berpengaruh
kepada format dan perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam laporan.
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Jenis-jenis perusahaan
berdasarkan pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan adalah
perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya
status hukum perusahaan
berbentuk UD (usaha
dagang), CV (commanditaire verschop),
PD (perusahaan dagang) dan sebagainya.
2. Perseroan Terbatas (PT) adalah
perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki oleh
banyak orang, yang disebut pemegang saham. Status
hukum PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.
selanjutnya perlu dipahami adalah
jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi atas 3 macam,
yaitu :
1. Perusahaan Jasa (Service
Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan jasa keahlian. Contoh seperti kantor
akuntan publik, usaha salon, usaha bengkel,
bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah,
universitas, klinik dokter, kantor notaris, perusahaan leasing,
rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa
pengiriman,dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang (Trading
Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual
barang dagangan. Contoh seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko
elektronika, toko grosir, supermarket, minimarket, toko sparepart,
toko pakaian, distributor, dan sebagainya.
3. Perusahaan
Industri (Manufacture),
yaitu perusahaan yang mengolah bahan baku
menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti
restaurant, usaha catering, kerajinan mebel, usaha
furniture, pabrik semen, pabrik pasta gigi,
pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan
adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan
dalam suatu periode tertentu yang disajikan
dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca
dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Unsur utama Laporan Keuangan terdiri
dari :
1. Laporan Laba Rugi ( Income
Statement )
2. Laporan Perubahan
Ekuitas (untuk perusahaan perseorangan) (Capital
Statement)
atau
Laporan Saldo Laba (untuk perseroan
terbatas) (Retained Earning Statement)
3. Neraca ( Balance Sheet )
4. Laporan Arus Kas ( Cash
Flow Statement )
5. Catatan Atas Laporan
Keuangan
Untuk lebih jelasnya, berikut ini
diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur laporan
keuangan diatas.
LAPORAN LABA RUGI ( Income
Statement )
Laporan laba rugi
adalah suatu laporan sistematis yang
menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu
periode waktu tertentu. Hasil operasi
perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang
diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh
penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan dengan beban
yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut
dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan
Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step.
Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering
digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk
Multi Step) - Perusahaan Jasa
‘NAMA
PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN
LABA RUGI
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha
Rp. 50.000.000,-
Beban Usaha :
|
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha
Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o Pendapatan bunga
Rp. 1.000.000,-
o Pendapatan jasa giro
Rp. 500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha
Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman
Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan
Rp. 200.000,-
o Jumlah biaya luar usaha
Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha
Rp.500.000,-
Laba bersih sebelum pajak
Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan
badan (PPh ps 29) – lampiran
Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak
Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk
Multi Step ) – Perusahaan Dagang
‘NAMA
PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN
LABA RUGI
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
|
Potongan penjualan
Rp. 1.000.000,-
Retur pembelian
Rp. 2.000.000,-
Potongan
pembelian
Rp. 1.000.000,-
|
(Rp.
3.000.000,-)
Laba kotor (pindah
dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan Beban gaji
karyawan penjualan
|
Rp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,-
|
Rp. 47.000.000,-
|
o Beban promosiBeban
penjualan lain-lainBeban administrasi & umum:
|
Rp. 500.000,-
|
|
o Beban gaji karyawan
kantoroBeban sewa kantor
|
Rp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,-
|
|
o Beban listrik, telepon
dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino Jumlah beban usaha
|
Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp.
1.000.000,-
|
Rp. 19.000.000,-
|
Laba Usaha
|
Rp. 28.000.000,-
|
|
Pendapatan Luar Usaha :
|
||
o Pendapatan bungao
Pendapatan jasa giro
|
Rp. 1.000.000,-Rp.
500.000,-
|
Jumlah pendapatan luar usaha
Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman
Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan
Rp. 200.000,-
Jumlah biaya luar usaha
Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha
Rp.500.000,-
Laba bersih sebelum pajak
Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan
badan (PPh ps 29) – lampiran
Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak
Rp.24.000.000,-
Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital
Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas
untuk Perusahaan Perseorangan
“NAMA
PERUSAHAAN”
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas (awal)
Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak
Rp. 24.000.000,-
Prive
( Drawing )
Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal
Rp. 14.000.000,- Ekuitas (akhir)
Rp.214.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained
Earning Statements )
Contoh : Laporan Saldo Laba untuk
Perseroan Terbatas (PT)
“NAMA
PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN
SALDO LABA
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba (awal)
Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak
Rp. 24.000.000,-
Deviden
Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode
Berjalan
Rp. 14.000.000,-
Saldo Laba (akhir)
Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang
menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta
kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari
persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama
Perusahaan;
Neraca;
Tanggal
Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )–
Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa
“NAMA
PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N
E R A C A
Per
tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
|
Hutang Lancar:
|
Kas ditangan
15.000.000
|
Hutang usaha
81.000.000
|
Bank
45.000.000
|
Hutang biaya
8.000.000
|
Deposito
100.000.000
|
Hutang pajak
2.000.000
|
Piutang usaha
60.000.000
|
Hutang bank
50.000.000
|
Piutang wesel
10.000.000
|
Uang muka penjualan
10.000.000
|
Perlengkapan
3.000.000
|
Jumlah hutang lancar
151.000.000
|
Biaya dibayar dimuka
5.000.000
|
|
Pajak dibayar dimuka
3.000.0000
|
Hutang Jangka Panjang:
|
Jumlah aktiva lancar
241.000.000
|
Hutang bank
100.000.000
|
Investasi Jangka Panjang:
|
Hutang hipotik
100.000.000
|
Saham
30.000.000
|
|
Obligasi
50.000.000
|
Jumlah hutang jangka panjang
200.000.000
|
Jumlah Investasi Jk Panjang
80.000.000
|
|
Aktiva Tetap :
|
Ekuitas:
|
Tanah
200.000.000
|
Modal Pemilik
550.000.000
|
Bangunan
300.000.000
|
|
Kendaraan
50.000.000
|
Jumlah modal
550.000.000
|
Peralatan Kantor
20.000.000
|
|
Furniture
10.000.000
|
|
Jumlah Aktiva Tetap
580.000.000
|
|
JUMLAH AKTIVA
901.000.000
|
JUMLAH KEWAJIBAN &
MODAL 901.000.000
|
Contoh : NERACA ( bentuk
skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang
“NAMA
PERSEROAN TERBATAS”
N
E R A C A
Per
tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
|
Hutang Lancar:
|
Kas ditangan
15.000.000
|
Hutang dagang
81.000.000
|
Bank
45.000.000
|
Hutang biaya
8.000.000
|
Deposito
50.000.000
|
Hutang pajak
2.000.000
|
Piutang dagang
60.000.000
|
Hutang bank
50.000.000
|
Piutang wesel
10.000.000
|
Uang muka penjualan
10.000.000
|
Persediaan barang dagangan
53.000.000
|
Jumlah hutang lancar
151.000.000
|
Biaya dibayar dimuka
5.000.000
|
Hutang Jangka Panjang:
|
Pajak dibayar dimuka
3.000.000
|
Hutang bank
30.000.000
|
Jumlah aktiva lancar
241.000.000
|
Hutang hipotik
40.000.000
|
Aktiva Tetap :
|
Hutang obligasi
50.000.000
|
Tanah
200.000.000
|
Jumlah hutang jangka panjang
120.000.000
|
Bangunan
300.000.000
|
|
Kendaraan
50.000.000
|
Ekuitas:
|
Peralatan Kantor
20.000.000
|
Modal saham
400.000.000
|
Furniture
10.000.000
|
Laba ditahan
150.000.000
|
Jumlah Aktiva Tetap
580.000.000
|
Jumlah modal
550.000.000
|
JUMLAH AKTIVA
821.000.000
|
JUMLAH KEWAJIBAN &
MODAL 821.000.000
|
LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF
CASH FLOW )
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas
adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash
on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang
sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk
dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah
aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan
investasi dan pendanaan. Contoh:
penjualan barang dan jasa, penerimaan
royalty, fee, komisi atau
lainnya; pembayaran kepada
pemasok/supplier atau karyawan.
- Aktivitas Investasi, adalah
aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan
sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel,
hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan
sebagainya.
Metode yang digunakan
untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah
Metode Langsung
(Direct Methods). Contoh:
“NAMA
PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN
ARUS KAS
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan uang dari pelanggan
|
xx
|
|
Pembayaran kas kepada pemasok
dan karyawan
|
xx
|
|
Kas yang dihasilkan operasi
|
xx
|
|
Pembayaran bunga
|
(xx)
|
|
Pembayaran pajak penghasilan
|
(xx)
|
|
Arus kas sebelum pos luar
biasa
|
xx
|
|
Penerimaan kas lain-lain
(misal premi)
|
xx
|
|
Arus kas bersih dari aktivitas
operasi
|
xx
|
6. DAFTAR PUSTAKA
www.wordpress.com
http://forumlemparpena.wordpress.com/2011/01/12/akuntansi-keuangan-menengah-i-bab-i/
Harahap , Sofyan Safri , 1993 , Teori Akuntansi , Grafindo : Jakarta.
Harahap , Sofyan Safri , 2000 , Teori akuntansi, Rajawali pers , Jakarta
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063103-tujuan-laporan-keuangan-menurut-sak/
www. Wikipedia . com
www. Google . com